Menguak Keraguan Neil Druckmann: Perjalanan Sulit di Balik Pengembangan The Last of Us Part II

Neil Druckmann, sosok di balik kesuksesan The Last of Us, mengungkapkan bahwa ia sempat diliputi keraguan saat mengembangkan The Last of Us Part II. Dalam wawancara eksklusif dengan IGN di ajang DICE Awards 2025, Druckmann mengakui bahwa membuat sekuel dari game yang sudah begitu fenomenal bukanlah hal yang mudah. Ia menyatakan bahwa proyek ini menuntut kepercayaan diri yang tinggi, sesuatu yang sempat ia rasakan kurang selama proses pengembangannya.

Druckmann menjelaskan bahwa The Last of Us pertama saja sudah menjadi tantangan besar bagi tim Naughty Dog. Meskipun mereka telah mulai mempertimbangkan sekuelnya sejak game pertama dirilis, menemukan cerita yang tepat untuk Ellie serta karakter lain membutuhkan waktu lebih lama dari yang diperkirakan. Menurutnya, menciptakan narasi yang tetap mampu menyentuh pemain, tetapi juga menghadirkan sesuatu yang baru dan segar, merupakan tantangan tersendiri yang tidak bisa dianggap remeh.

Ia juga menyoroti bahwa tantangan serupa pernah mereka hadapi dalam seri Uncharted. Naughty Dog baru bisa merancang alur cerita Uncharted 3 dan Uncharted 4 setelah kesuksesan game sebelumnya. Saat ini, Druckmann menegaskan bahwa tidak ada rencana konkret untuk mengembangkan The Last of Us terbaru. Namun, jika suatu saat muncul ide yang benar-benar menarik dan layak dieksekusi, ia memastikan akan menggarapnya dengan sepenuh hati.

Sementara itu, Naughty Dog kini sedang fokus pada proyek baru mereka yang berjudul Intergalactic: The Heretic Prophet. Game ini pertama kali diumumkan di ajang The Game Awards 2024 dan diprediksi akan menjadi langkah besar bagi studio tersebut dalam mengeksplorasi dunia serta genre yang berbeda dari karya-karya mereka sebelumnya.

Sega Rilis Tampilan Awal Virtua Fighter Terbaru di CES 2025, Proyek Baru dari Studio Like A Dragon

Pada pameran CES 2025, Sega memperkenalkan cuplikan singkat dari game Virtua Fighter terbaru, yang menarik perhatian banyak penggemar. Klip berdurasi sekitar 30 detik ini diputar pada presentasi Nvidia untuk menyoroti kemajuan perkembangan GPU sejak pertama kali game ini hadir pada tahun 1999.

Namun, Sega menegaskan bahwa video yang ditampilkan bukanlah gameplay sebenarnya, melainkan hanya “rekaman pra-pengembangan dalam mesin.” Dalam cuplikan tersebut, karakter legendaris Akira dari Virtua Fighter muncul dengan penampilan yang sedikit berbeda, meninggalkan kostum putih dan sabuk hitam khasnya, meskipun perubahan ini belum dijelaskan secara rinci.

Video tersebut memberikan gambaran awal tentang arah pengembangan game ini, meski belum ada konfirmasi mengenai seberapa banyak perubahan yang akan diterapkan pada versi finalnya. Game baru ini dikembangkan oleh studio Like A Dragon, Ryu Ga Gotoku, yang sebelumnya dikenal berkat seri Yakuza yang sukses.

Pengumuman pertama mengenai proyek baru Virtua Fighter ini terjadi di The Game Awards 2024, yang langsung menarik perhatian para penggemar setia seri pertarungan legendaris ini. Justin Scarpone, kepala transmedia Sega, menjelaskan bahwa proyek ini merupakan bagian dari usaha Sega untuk meremajakan beberapa judul klasik mereka, yang mencakup game-game populer seperti Crazy Taxi, Jet Set Radio, Streets of Rage, Shinobi, dan tentu saja, Virtua Fighter.

Setelah pengumuman tersebut, Sega juga mengungkapkan bahwa mereka akan merilis remaster dari Virtua Fighter 5 di Steam. Banyak yang mengira remaster ini adalah proyek yang dimaksudkan oleh Scarpone, namun dengan tampilan baru yang dipresentasikan di CES, para penggemar kini berharap Virtua Fighter akan kembali dengan pembaruan yang segar dan membawa sesuatu yang baru ke pasar.

Virtua Fighter 6: Kebangkitan Ikonik Setelah 18 Tahun dengan Pembaruan Besar!

Virtua Fighter 6 menjadi topik perbincangan hangat sejak diumumkan pada ajang The Game Awards 2024. Kembalinya seri terbaru dari waralaba game pertarungan legendaris buatan Ryu Ga Gotoku (RGG) Studio ini disambut dengan antusiasme besar, mengingat jarak 18 tahun sejak perilisan game utama terakhirnya, Virtua Fighter 5, pada tahun 2006.

Selama hampir dua dekade terakhir, RGG Studio hanya meluncurkan versi pembaruan dari Virtua Fighter 5, menyesuaikan permainan dengan teknologi konsol terbaru. Gameplay dasar dari seri ini tetap dipertahankan tanpa banyak perubahan signifikan. Namun, Virtua Fighter 6 diharapkan menjadi titik balik dengan menghadirkan pengalaman baru yang segar dan mendalam.

Akira Yuki dan Wajah Baru Virtua Fighter
Salah satu perubahan terbesar dalam Virtua Fighter 6 adalah tampilan protagonis utamanya, Akira Yuki. Untuk pertama kalinya, Akira tidak hanya mengenakan Gi karate sederhana seperti dalam game sebelumnya. Perubahan ini menjadi simbol transisi besar dalam seri terbaru.

Selain Akira, Virtua Fighter 6 juga akan memperkenalkan karakter baru bernama Stella. Kehadiran Stella menjadi sorotan karena RGG Studio berusaha berhati-hati agar karakter baru ini bisa diterima dengan baik oleh penggemar lama, menghindari kegagalan seperti yang dialami Bandai Namco dengan Soulcalibur 5. Meski begitu, wajah-wajah ikonik seperti Wolf Hawkfield dan Pai Chan tetap akan hadir, mempertahankan elemen nostalgia yang dicintai para penggemar.

Perjalanan Panjang Menuju Virtua Fighter 6
Selama bertahun-tahun, SEGA hanya memberikan pembaruan kecil pada Virtua Fighter 5 untuk menyesuaikan permainan dengan konsol modern. Salah satu contoh terbaru adalah Virtua Fighter 5 REVO, yang akan segera dirilis untuk PC melalui Steam. Versi ini menawarkan fitur-fitur seperti netcode rollback, grafik 4K, dan performa hingga 60 frame per detik.

Namun, Virtua Fighter 6 dirancang untuk menjadi lebih dari sekadar pembaruan teknis. Game ini direncanakan sebagai reboot besar yang memberikan perubahan signifikan pada desain, alur cerita, dan gameplay, sambil tetap menghormati esensi asli dari seri ini.

Kehadiran Virtua Fighter 6 diharapkan tidak hanya menghidupkan kembali antusiasme lama penggemar, tetapi juga memperkenalkan seri ini kepada generasi baru pemain. Dengan perhatian penuh dari RGG Studio dan SEGA, game ini berpotensi menjadi tonggak baru dalam dunia game pertarungan satu lawan satu.