LEGO Horizon Adventures: Adaptasi Seru, Namun Kurang Kreatif?

Game dengan embel-embel LEGO sering kali dianggap remeh oleh para gamer veteran. Banyak yang mengira bahwa game-game ini hanya ditujukan untuk anak-anak, terutama karena formatnya yang berbasis petualangan dan platforming. Namun, bagi mereka yang mau mencoba tanpa prasangka, game LEGO sebenarnya menawarkan pengalaman yang seru, bahkan bisa lebih menghibur dibandingkan game dengan pendekatan yang lebih serius.

Kini, LEGO berkolaborasi dengan Sony untuk menghadirkan konsep yang sama ke dalam game first-party mereka. Judul pertama yang dipilih adalah Horizon Zero Dawn, yang diubah menjadi versi LEGO dalam LEGO Horizon Adventures. Dikembangkan oleh Studio Gobo, game ini mencoba menghadirkan pengalaman bermain yang lebih santai dan penuh humor. Keputusan Sony ini juga cukup menarik, mengingat mereka—bersama kompetitor utamanya, Microsoft—kurang memiliki game ramah anak seperti yang terus dikembangkan oleh Nintendo.

LEGO Horizon Adventures menceritakan kembali kisah Horizon Zero Dawn (tanpa ekspansi Frozen Wilds) dengan gaya yang lebih ringan dan penuh komedi. Pemain tetap mengikuti perjalanan Aloy yang menemukan teknologi kuno Focus, memungkinkan dirinya mempelajari kelemahan para mesin yang berkeliaran di dunianya. Aloy bertanggung jawab untuk mencegah kehancuran dunia akibat ancaman misterius, dengan berbagai adegan ikonik yang diadaptasi dalam nuansa humor khas LEGO. Bahkan momen-momen dramatis, seperti kematian tragis mentornya, Rost, berhasil dibuat lebih ringan dan menghibur.

Untuk menjaga ciri khas game LEGO modern, beberapa aspek gameplay mengalami perubahan. Jika di game aslinya Aloy hanya berinteraksi dengan karakter tertentu dalam beberapa babak cerita, dalam LEGO Horizon Adventures ia selalu ditemani oleh tiga karakter lain: Varl, Teersa, dan Erend. Mereka tidak hanya hadir dalam cutscene, tetapi juga bisa dimainkan dan diganti kapan saja di berbagai level permainan.

Namun, pertanyaannya, apakah LEGO Horizon Adventures mampu menangkap esensi dari Horizon Zero Dawn dengan gaya LEGO? Apakah adaptasi ini cukup kreatif atau justru terasa terlalu standar dibandingkan game LEGO lainnya? Jawaban dari pertanyaan ini tentu hanya bisa ditemukan dengan memainkan game ini secara langsung.

Diskon Besar Mafia Series di Steam! Eksplorasi Dunia Mafia dengan Harga Terjangkau

Bagi penggemar game open-world bertema kriminal, seri Mafia dari 2K Games tentu sudah tidak asing lagi. Game aksi-petualangan klasik ini menawarkan pengalaman mendalam dalam dunia mafia Amerika, mirip dengan GTA, namun dengan nuansa klasik yang lebih kental.

Kabar baik bagi pecinta game ini, karena selama Februari 2025, 2K memberikan diskon besar untuk seluruh seri Mafia di Steam. Inilah kesempatan emas bagi yang ingin menjelajahi dunia mafia dengan harga lebih murah!

Mafia: Definitive Edition,
Remake dari game Mafia (2002) ini hadir dengan visual yang lebih modern dan gameplay yang diperbarui. Berlatar di Lost Heaven, Illinois, pada tahun 1930-an, pemain akan mengikuti perjalanan Tommy Angelo, seorang sopir taksi keturunan Sisilia yang terjerat dalam dunia mafia keluarga Salieri.Peta open-world yang luas serta misi sampingan yang beragam membuat game ini semakin menarik. Bahkan, kini pemain bisa mengendarai motor untuk eksplorasi yang lebih seru.Saat ini, Mafia: Definitive Edition sedang diskon besar 80 persen, dari harga Rp489.000 menjadi Rp98.000 di Steam.

Mafia II: Definitive Edition,
Sekuel Mafia ini membawa pemain ke Empire Bay pada tahun 1940-an hingga 1950-an. Pemain akan berperan sebagai Vito Scaletta, seorang mantan tentara yang terpaksa masuk ke dunia mafia untuk melunasi utang keluarganya.Versi Definitive Edition hadir dengan visual lebih tajam, gameplay yang lebih halus, serta mencakup semua DLC, seperti Betrayal of Jimmy dan Joe’s Adventures. Pembelian versi ini juga menyertakan game Mafia II original.Diskon 75 persen membuat harga game ini turun dari Rp345.000 menjadi Rp86.000.

Mafia III: Definitive Edition,
Dengan latar tahun 1968 di kota fiksi New Bordeaux, Mafia III menghadirkan cerita balas dendam Lincoln Clay terhadap kelompok mafia yang membunuh keluarganya.Edisi Definitive ini sudah mencakup seluruh DLC dan area tambahan yang bisa dijelajahi. Selain itu, pemain yang ingin mencoba game ini terlebih dahulu bisa mengunduh demo, di mana progresnya bisa dilanjutkan ke game penuh.Saat ini, Mafia III: Definitive Edition mendapatkan diskon 75 persen, dari Rp345.000 menjadi Rp86.000 di Steam.

Mafia (Original),
Bagi yang ingin merasakan pengalaman bermain game Mafia versi klasik, game originalnya juga mendapat potongan harga besar. Meskipun memiliki mekanisme gameplay yang lebih sederhana dibanding versi remake, game ini tetap menyajikan pengalaman mafia yang autentik.Setelah mendapatkan diskon 67 persen, game ini kini dibanderol hanya Rp33.000 dari harga awal Rp99.000.

Kesempatan Emas, Jangan Sampai Terlewat!
Bagi yang ingin memiliki koleksi lengkap seri Mafia, ini adalah momen terbaik. Promo ini hanya berlaku hingga 21 Februari 2025, jadi jangan sampai ketinggalan!

Terbaru! Ikuti Langkah Instalasi Downhill Domination PPSSPP 200MB untuk Android & iOS

Game klasik era PlayStation 2 (PS2) yang masih digemari hingga kini, Downhill Domination, akhirnya bisa dimainkan di perangkat mobile Android dan iOS. Bagi para penggemar game balap sepeda ekstrem ini, kini ada cara mudah untuk merasakan sensasi balap menantang tersebut di ponsel pintar. Melalui aplikasi PPSSPP, kamu bisa mengunduh dan memainkan Downhill Domination dengan ukuran file sekitar 200MB di perangkat mobile.

Mengenal Downhill Domination: Game Legendaris PS2

Downhill Domination adalah game balap sepeda yang pertama kali dirilis untuk PlayStation 2 pada tahun 2003. Dalam game ini, pemain dapat memilih karakter dan menempuh berbagai medan balapan yang menantang, dari pegunungan hingga hutan belantara. Ada beberapa mode permainan yang bisa dipilih, termasuk mode single player dan multiplayer yang memungkinkan pemain bersaing dengan teman-teman. Selain itu, pemain juga bisa menyesuaikan pengaturan permainan sesuai keinginan, seperti tingkat kesulitan dan pengaturan item.

Meski sudah cukup lama sejak perilisannya, Downhill Domination tetap memiliki tempat di hati para penggemarnya. Dengan gameplay yang cepat, penuh aksi, dan menantang, game ini sukses menjadi favorit banyak orang. Kini, bagi yang ingin bernostalgia dengan game legendaris ini, tersedia cara untuk memainkannya di perangkat Android dan iOS melalui emulator PPSSPP.

PPSSPP: Emulator Game PlayStation di Perangkat Mobile

PPSSPP (PlayStation Portable Simulator Suitable for Playing Portably) adalah emulator yang memungkinkan kamu memainkan game PlayStation Portable (PSP) dan PS2 di berbagai perangkat, seperti Windows, macOS, Linux, iOS, dan Android. Aplikasi PPSSPP ini dapat diunduh secara gratis dan menawarkan pengalaman bermain game PlayStation langsung di ponsel pintar tanpa perlu perangkat konsol.

Setelah mengunduh dan menginstal PPSSPP, kamu dapat mulai memainkan game PS2 favorit, termasuk Downhill Domination. Berikut adalah langkah-langkah lengkap untuk mengunduh dan menginstal game ini di perangkat Android atau iOS.

Langkah-langkah Mengunduh PPSSPP dan Downhill Domination

  1. Mengunduh PPSSPP di Android atau iOS:
    • Kunjungi Google Play Store jika menggunakan Android, atau App Store jika menggunakan iOS.
    • Cari aplikasi PPSSPP dan unduh secara gratis.
    • Setelah terunduh, install aplikasi tersebut di perangkatmu.
  2. Mengunduh dan Menginstal Downhill Domination:
    • Cari file ISO/CSO Downhill Domination (200MB) di browser perangkatmu. Kamu bisa menggunakan kata kunci “Downhill Domination ISO 200MB” untuk menemukan file yang tepat.
    • Pilih situs download yang tepercaya dan unduh file ISO/CSO tersebut.
    • Jika file yang diunduh dalam format ZIP atau RAR, gunakan aplikasi seperti ZArchiver atau RAR Extractor untuk mengekstraknya.
    • Buka aplikasi PPSSPP, pilih menu Games, dan cari folder tempat file ISO/CSO tersebut disimpan.
    • Klik file tersebut dan langsung mulai bermain!

Rekomendasi Setting PPSSPP Agar Permainan Lancar Tanpa Lag

Agar pengalaman bermain Downhill Domination semakin lancar tanpa hambatan, ada beberapa pengaturan yang bisa kamu sesuaikan di aplikasi PPSSPP:

  • Graphics Settings:
    • Backend: Vulkan atau OpenGL
    • Mode Rendering: Buffered Rendering
    • Frameskipping: Off
    • Postprocessing Shader: Off
  • System Settings:
    • Fast Memory: ON
    • I/O on Thread: ON
    • Change CPU Clock: 60 MHz atau 90 MHz
  • Audio Settings:
    • Enable Sound: ON
    • Low Latency: ON

Pengaturan ini akan membantu kamu menikmati permainan dengan lebih mulus, bahkan jika perangkatmu tidak memiliki spesifikasi tinggi.

Nikmati Sensasi Balap Sepeda Ekstrem di Ponselmu!

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kini kamu bisa menikmati game klasik Downhill Domination kapan saja dan di mana saja. Jangan lewatkan keseruan balapan sepeda di berbagai medan ekstrem ini hanya dengan menggunakan ponselmu. Dengan PPSSPP, nostalgia game PS2 kini semakin mudah diakses oleh semua kalangan. Selamat mencoba, dan nikmati sensasi balap sepeda yang penuh aksi ini langsung di genggaman tanganmu!

Nostalgia GTA di PSP: 3 Game Klasik yang Wajib Dicoba di Emulator

Siapa yang tidak kenal dengan Grand Theft Auto (GTA)? Game open-world legendaris ini telah menjadi favorit para gamer di berbagai platform, termasuk PlayStation Portable (PSP). Meskipun PSP sudah cukup lawas, beberapa game GTA yang dirilis di konsol ini tetap seru dimainkan. Apalagi sekarang, kamu bisa menikmati kembali game-game ini dengan mudah melalui emulator di smartphone. Berikut adalah tiga game GTA terbaik di PSP yang wajib kamu coba!

Pertama, Grand Theft Auto: Vice City Stories yang dirilis pada tahun 2006. Game ini merupakan salah satu seri terakhir dalam 3D Universe sebelum Rockstar Games beralih ke era HD dengan GTA IV. Berlatar di Vice City, game ini adalah prekuel dari GTA: Vice City (2002). Pemain akan berperan sebagai Victor Vance, seorang tentara yang terjerat dunia kriminal setelah dikhianati komandannya. Seperti game GTA lainnya, kamu bisa bebas menjelajahi kota dengan berbagai aksi menegangkan. Salah satu fitur unik dalam game ini adalah Empire Building, yang memungkinkan pemain membangun serta mengelola bisnis ilegal sambil bersaing dengan geng lain. Awalnya, Vice City Stories hanya tersedia di PSP dan PS2, namun kini kamu bisa menikmatinya di emulator seperti PPSSPP untuk pengalaman bermain yang lebih fleksibel.

Kedua, Grand Theft Auto: Liberty City Stories yang pertama kali dirilis pada tahun 2005 dan langsung menjadi salah satu game PSP terlaris. Game ini merupakan prekuel dari GTA III, berlatar di Liberty City pada tahun 1998. Pemain akan mengendalikan Toni Cipriani, seorang anggota mafia yang harus membuktikan dirinya di keluarga kriminal Leone. Game ini menawarkan pengalaman khas GTA dengan gameplay aksi, kebebasan eksplorasi, serta misi menarik bernuansa mafia. Meskipun tersedia juga di Android dan iOS, banyak yang menganggap versi PSP memiliki sensasi bermain yang lebih otentik. Namun, jika kamu mengutamakan grafis yang lebih tajam, versi mobile bisa menjadi pilihan alternatif.

Terakhir, Grand Theft Auto: Chinatown Wars yang memiliki gaya permainan yang berbeda dari seri GTA lainnya. Game ini menghadirkan sudut pandang top-down seperti game GTA klasik tahun 1997 dan dirilis pada 2009 dengan gaya visual cel-shading yang unik. Berlatar di Liberty City, pemain akan berperan sebagai Huang Lee, seorang pemuda keturunan Tiongkok yang harus merebut kembali warisan keluarganya yang dicuri. Fokus cerita dalam game ini lebih menyoroti kehidupan geng Triad dan kejahatan di kawasan Chinatown. Meskipun tersedia di Nintendo DS, Android, dan iOS, versi PSP memiliki fitur eksklusif seperti misi tambahan serta peningkatan grafis yang membuat pengalaman bermain lebih maksimal.

Untuk menikmati kembali game-game GTA di PSP ini, kamu bisa menggunakan PPSSPP, emulator PSP terbaik yang tersedia gratis di Google Play Store dan Apple App Store. Emulator ini memiliki performa stabil dan memungkinkan kamu bermain GTA di HP dengan lancar. Jadi, tunggu apa lagi? Saatnya bernostalgia dengan game GTA terbaik di PSP!

Mode 2v8 di Dead by Daylight Hadir Februari 2025, Hadirkan Mastermind & Nemesis dalam Nuansa Resident Evil

Capcom dan Behaviour Interactive resmi mengumumkan bahwa mode 2v8 yang telah lama dinantikan dalam Dead by Daylight akan segera hadir pada 10 Februari 2025. Mode spesial ini menghadirkan pengalaman bermain yang lebih intens dengan jumlah pemain yang dua kali lipat dari format standar, serta membawa atmosfer khas Resident Evil ke dalam permainan.

Dalam wawancara eksklusif bersama Axel Bosso dari TheGamer, direktur game Mathieu Côté dan desainer senior Jean Escalante membenarkan bahwa bocoran sebelumnya mengenai mode 2v8 memang benar adanya. Mode ini akan tersedia dalam waktu terbatas, mulai 10 hingga 25 Februari 2025, memberikan kesempatan bagi pemain untuk menikmati sensasi berburu dan bertahan hidup dalam skala yang lebih besar.

Daya tarik utama mode ini adalah kehadiran dua karakter ikonik dari Resident Evil, yakni Mastermind dan Nemesis, sebagai pembunuh yang dapat dimainkan. Mastermind kini memiliki kemampuan tambahan untuk melakukan bound ekstra, sehingga dapat menggunakan serangan rush power hingga tiga kali. Sementara itu, baik Mastermind maupun Nemesis akan mengusung mekanik infeksi virus, yang dalam mode ini diperbarui dengan item baru bernama Antidote. Item ini menggabungkan fungsi First Aid Spray dan Syringe yang sebelumnya hanya tersedia secara terpisah dalam mode standar 1v4.

Penyintas juga mendapatkan keuntungan dengan tambahan item seperti Green Herb dan Yellow Herb, yang dapat digunakan untuk menyembuhkan luka, menghilangkan efek negatif, dan meningkatkan kecepatan saat terdeteksi oleh pembunuh. Untuk mengurangi waktu antrean pemain yang ingin berperan sebagai pembunuh, pengembang menambahkan dua bot dalam lobi, sehingga proses matchmaking menjadi lebih cepat dan lancar.

Dengan mode 2v8 yang segera hadir pada 10 Februari 2025, para pemain akan mendapatkan pengalaman baru yang menggabungkan elemen survival horror khas Resident Evil dengan ketegangan strategi ala Dead by Daylight. Pastikan untuk tidak melewatkan kesempatan langka ini!

Suicide Squad: Mantan CEO Warner Bros Games Diduga Jadi Penyebab Kekacauan Proyek!

Mantan CEO Warner Bros Games, David Haddad, kini menjadi sorotan setelah laporan yang menyebutkan bahwa dirinya berperan besar dalam kegagalan game Suicide Squad: Kill the Justice League. Game ini, yang dikembangkan oleh Rocksteady, mendapat sambutan negatif setelah dirilis, meskipun awalnya diharapkan bisa meraih kesuksesan besar di pasaran. Namun, kabar buruk ini tidak hanya berdampak pada game tersebut, tetapi juga pada berbagai proyek lainnya yang ada di bawah naungan Warner Bros Games.

Laporan yang disampaikan oleh Bloomberg mengungkapkan bahwa David Haddad menginvestasikan jumlah yang sangat besar untuk mendanai pengembangan Suicide Squad: Kill the Justice League. Keyakinannya bahwa game ini akan menjadi hits dan menghasilkan miliaran dolar ternyata tidak sesuai harapan. Bahkan, hal ini berujung pada kerugian finansial besar bagi Warner Bros, yang akhirnya membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk melakukan perbaikan.

Selama masa kepemimpinan Haddad, beberapa masalah besar muncul. Salah satunya adalah kurangnya visi yang jelas dalam arah pengembangan produk. Hal ini menyebabkan ketidakharmonisan di dalam tim, reorganisasi staf yang menghabiskan banyak waktu, serta kehilangan beberapa karyawan kunci. Beberapa keputusan manajerial yang kurang tepat, termasuk membelanjakan ratusan juta dolar untuk proyek yang tidak membuahkan hasil, turut memperburuk situasi.

Salah satu kontroversi utama terkait dengan Suicide Squad: Kill the Justice League adalah keputusan untuk mengubah genre game tersebut. Tim Rocksteady, yang sebelumnya dikenal dengan keberhasilannya dalam menciptakan game-game single-player yang mendalam seperti Batman: Arkham Series, harus mengalihkan fokus mereka untuk mengembangkan game multiplayer shooter. Keputusan ini menimbulkan ketidakpuasan di kalangan pengembang, yang puncaknya membuat dua tokoh kunci, Jamie Walker dan Sefton Hill, keluar untuk mendirikan studio mereka sendiri. Namun, meskipun ada perbedaan pendapat, Haddad tetap mendesak agar game tersebut menjadi live service, yang pada akhirnya justru membuat proses pengembangan menjadi lebih berantakan.

Tak hanya itu, banyak staf di Warner Bros Games mengungkapkan bahwa David Haddad tidak pernah terlibat langsung dalam budaya video game itu sendiri. Beberapa rekan kerjanya bahkan menyebutnya sebagai seorang eksekutif yang tidak terlihat pernah menghabiskan waktu untuk bermain game, membuatnya sulit untuk berdiskusi tentang produk-produk video game yang mereka kembangkan. Keputusan-keputusan yang diambil pun terkesan lambat dan sering kali membuat tim merasa tidak pasti mengenai arah proyek mereka.

Kegagalan ini tidak hanya memengaruhi Suicide Squad, tetapi juga proyek lainnya seperti Multiversus, yang juga mendapat kritik keras dari pemain. Semua ini menunjukkan bahwa kepemimpinan yang kurang paham tentang industri video game dapat berisiko besar bagi perkembangan perusahaan dan produk yang mereka buat.

Dari berbagai permasalahan yang timbul, jelas bahwa peran seorang pemimpin yang memahami dan terlibat langsung dalam dunia yang mereka pimpin sangat penting. Kini, Warner Bros Games harus berbenah untuk memperbaiki citra dan produk mereka yang terdampak oleh keputusan-keputusan yang diambil selama masa kepemimpinan David Haddad.

Mengulas Tales of Graces F Remastered: JRPG Ikonik yang Bikin Rindu Masa Lalu

Meski dunia game saat ini dipenuhi dengan rilisan JRPG baru yang mengesankan, Bandai Namco Games mengajak para pemain untuk menengok kembali ke salah satu judul klasik mereka, yaitu Tales of Graces F, yang kini hadir dalam versi remastered untuk konsol modern dan PC. Bagi para penggemar setia JRPG, ini adalah kesempatan yang langka untuk menikmati kembali salah satu game yang sempat menjadi favorit. Namun, apakah versi remastered ini cukup memikat para gamer di tahun 2025?

Sebelum masuk lebih dalam, mari kita bahas sedikit tentang cerita yang mendasari game ini. Protagonis utama, Asbel Lhant, adalah seorang pemuda yang tumbuh di wilayah Lhant. Kehidupan biasa bersama adiknya, Hubert, dan sahabat masa kecilnya, Cheria, berubah drastis ketika Asbel bertemu dengan seorang gadis misterius bernama Sophie, yang kehilangan ingatan. Pertemuan mereka kemudian membawa Asbel dan kawan-kawan terlibat dalam pertemuan tak terduga dengan Richard, putra mahkota dari Kerajaan Windor. Seiring berjalannya waktu, persahabatan mereka terjalin erat, namun konflik dan intrik politik mengarah pada perubahan besar yang akan mempengaruhi takdir mereka semua.

Poin utama yang membuat Tales of Graces F Remastered menarik adalah combat-nya. Dengan sistem yang mudah dipelajari namun menantang untuk dikuasai, game ini menawarkan pengalaman real-time battle yang mendalam. Penggunaan combo antara berbagai karakter membuat pertempuran terasa hidup dan seru. Fitur semi-auto atau auto untuk yang lebih suka permainan santai memang ada, namun bisa mengurangi esensi keseruan pertarungan, yang sejatinya bergantung pada kemampuan pemain dalam melancarkan serangkaian combo yang memukau.

Selain itu, sistem Title dalam game ini memberikan nuansa yang berbeda. Berbeda dengan sistem EXP untuk peningkatan level karakter, Title dapat dinaikkan dengan menggunakan SP dan membuka berbagai kemampuan baru, termasuk Arte yang merupakan serangan spesial yang bisa diakses oleh para karakter. Tidak hanya menambah variasi dalam pertarungan, tetapi juga memberi rasa pencapaian lebih bagi para pemain yang menyukai tantangan.

Berpindah ke sisi eksplorasi, game ini menawarkan dunia yang relatif linear dengan sedikit ruang untuk eksplorasi bebas, yang lebih cocok bagi pemain yang tidak terlalu suka menyelami setiap sudut dunia virtual. Kelemahan yang cukup mencolok adalah tidak adanya fitur fast travel, yang membuat perjalanan antar wilayah terasa sedikit merepotkan, meski quest marker yang disematkan dalam versi remastered memberikan bantuan besar bagi pemain untuk tidak tersesat.

Dari segi grafis, meski remastered, game ini tetap terasa agak ketinggalan zaman mengingat Tales of Graces F pertama kali dirilis pada 2010. Namun, tampilan karakter dan animasi dalam battle scenes terlihat lebih halus dan modern. Dengan kualitas grafis yang diperbarui, cutscene anime dan skit yang ada tetap tampil memikat, meski tidak semewah game JRPG masa kini.

Tidak hanya visual, aspek soundtrack juga hadir dengan kualitas yang masih memukau. Lagu-lagu latar yang khas JRPG klasik membawa nostalgia bagi para penggemar game Jepang. Dari kota Lhant yang damai hingga musik penuh ketegangan dalam pertempuran, semua berhasil menciptakan atmosfer yang tepat untuk mendalami cerita.

Kesimpulannya, Tales of Graces F Remastered adalah harta karun bagi penggemar JRPG yang ingin merasakan nostalgia sambil menikmati sentuhan modern. Dengan beberapa fitur quality of life yang disempurnakan, meski grafisnya masih kalah dengan game yang lebih baru, game ini tetap menawarkan pengalaman bermain yang menyenangkan dan seru. Bagi kamu yang mencari game dengan chibi anime style atau lebih menyukai game JRPG dengan alur cerita mendalam dan combat yang dinamis, Tales of Graces F Remastered layak untuk dicoba.

Apakah kamu penggemar seri Tales? Atau apakah kamu lebih suka dengan Tales of Arise yang lebih baru? Bagikan pendapatmu di kolom komentar, ya!

Konami Hadirkan Tokimeki Memorial Forever With You Emotional, Versi Terbaru dengan Visual Memukau!

Kabar gembira bagi para penggemar game simulasi romantis! Konami resmi mengumumkan bahwa Tokimeki Memorial Forever With You Emotional akan dirilis di Jepang pada 8 Mei 2025.

Game ini merupakan versi terbaru dari Tokimeki Memorial Forever With You, sebuah visual novel legendaris yang pertama kali hadir pada tahun 1994. Sebagai salah satu game yang mendefinisikan genre simulasi kencan, Tokimeki Memorial telah menjadi favorit di kalangan penggemar game romantis selama lebih dari tiga dekade. Kini, Konami membawa kembali kisah klasik ini dengan berbagai peningkatan untuk memberikan pengalaman yang lebih segar bagi pemain lama maupun baru.

Salah satu perubahan paling mencolok dalam versi terbaru ini adalah peningkatan visual yang lebih modern, menyesuaikan dengan standar grafis saat ini. Selain itu, fitur yang paling dinantikan adalah pengisi suara penuh (fully voiced) untuk semua karakter, menghadirkan interaksi yang lebih hidup dan emosional di setiap percakapan.

Dari segi gameplay, Tokimeki Memorial Forever With You Emotional tetap mempertahankan elemen klasiknya, di mana pemain menjalani kehidupan sekolah sambil membangun hubungan dengan berbagai karakter. Namun, untuk meningkatkan pengalaman bermain, Konami juga menambahkan beberapa fitur baru, seperti opsi dialog yang lebih variatif, peningkatan kualitas ilustrasi, serta penyempurnaan mekanisme interaksi yang membuat cerita terasa lebih imersif.

Sebagai game yang telah menjadi ikon dalam genre simulasi kencan, kehadiran Tokimeki Memorial Forever With You Emotional diharapkan dapat menghidupkan kembali nostalgia bagi pemain lama, sekaligus menarik perhatian generasi baru untuk merasakan pesona dari kisah romantis yang telah melegenda ini.

Serupa dengan Iklan? Ulasan Lengkap Last War Survival Game

Jakarta – Last War Survival adalah game mobile bertema strategi bertahan hidup melawan zombie yang sukses menarik perhatian para gamer. Dengan konsep permainan taktis dan mode pembangunan kota, game ini menawarkan pengalaman bermain yang seru meski tetap memiliki beberapa kelemahan.

Bagi yang sering menonton video di YouTube atau menggunakan aplikasi gratisan, pasti sudah tidak asing dengan iklan Last War Survival. Menariknya, gameplay dalam iklan ternyata cukup sesuai dengan permainan aslinya, meski dalam level tertentu, game ini bisa terasa repetitif dan membosankan.

Sukses Besar, Masuk 10 Besar Game Berpenghasilan Tertinggi 2024

Berkat popularitasnya, Last War Survival berhasil menjadi salah satu game strategi terlaris di Google Play Store. Tak hanya itu, menurut laporan dari AppMagic, game ini masuk dalam 10 besar game dengan pendapatan tertinggi sepanjang 2024, mengantongi pendapatan sekitar $1,15 miliar atau Rp 18,7 triliun.

Berikut daftar game mobile dengan pendapatan tertinggi 2024:

  1. Honor of Kings
  2. Monopoly Go
  3. Royal Match
  4. Roblox
  5. PUBG Mobile
  6. Last War Survival
  7. Candy Crush Saga

Peringkat tersebut menempatkan Last War Survival di bawah PUBG Mobile, menjadikannya salah satu game zombie strategi dengan pendapatan tertinggi di dunia.

Gameplay: Bertahan Hidup dari Serangan Zombie

Last War Survival mengusung kisah dunia yang dipenuhi wabah zombie, di mana pemain harus bertahan dengan menggunakan berbagai unit seperti tentara, tank, dan pesawat tempur.

“Sebagai penyintas, tujuan utama Anda adalah melindungi kemanusiaan dan bertahan hidup. Hadapi tantangan serangan zombie, berpikir strategis, dan ambil keputusan cepat untuk selamat,” tulis First Fun, developer game ini.

Pada tahap awal, permainan menyajikan pengalaman mirip dengan iklannya, di mana pemain hanya perlu menggeser layar ke kiri dan kanan untuk menambah jumlah pasukan atau memperkuat kekuatan mereka.

Seiring meningkatnya level, pemain akan menghadapi zombie berukuran besar dan memperoleh berbagai item serta fragmen hero. Tidak hanya melawan zombie, pemain juga harus membangun kota pertahanan, mengumpulkan sumber daya seperti makanan, koin, besi, dan mithril, serta merekrut hero baru.

Terdapat tiga jenis hero utama dalam permainan ini:

  • UR (Ultra Rare): Hero terkuat dengan warna kuning.
  • SSR (Super Super Rare): Hero spesial dengan kekuatan tinggi.
  • SR (Super Rare): Hero dengan kekuatan standar.

Selain itu, terdapat hero berbayar seperti Kimberly, yang bisa dibeli seharga Rp 16.500 di awal permainan dan memiliki kemampuan overpowered (OP).

Pemain juga bisa berpartisipasi dalam “Operasi Elang”, sebuah mini game yang menyerupai gameplay iklan, sehingga menawarkan pengalaman bermain yang lebih bervariasi.

Kelebihan dan Kekurangan Last War Survival

Kelebihan:

✅ Grafis Memukau & Ringan – Game ini hanya memerlukan 1,1 GB di Android dan 1,7 GB di iOS, sehingga bisa dimainkan di berbagai perangkat tanpa mengorbankan kualitas visual.

✅ Dua Mode Permainan – Pemain bisa menikmati mini game mirip iklan serta mode utama strategi pembangunan kota dan peningkatan hero.

✅ Senjata Beragam & Dapat Di-upgrade – Pemain dapat meng-upgrade senjata dan unit pasukan, sehingga permainan tetap terasa menarik.

✅ Banyak Event Menarik – Developer sering menghadirkan event dengan hadiah menggiurkan, sehingga memberikan tantangan tambahan bagi pemain.

Kekurangan:

❌ Cenderung “Pay to Win” – 65% pengalaman bermain dalam game ini bergantung pada pembelian dalam aplikasi (in-app purchase). Pemain yang membayar akan memiliki hero lebih kuat dan membangun kota lebih cepat.

❌ Ketimpangan Aliansi – Pemain gratisan kerap kesulitan bersaing dengan aliansi yang berisi pemain berbayar.

❌ Leveling Sulit di Level Tinggi – Setelah hero mencapai level 100, XP menjadi sulit dikumpulkan, sehingga progres terasa lambat.

❌ Event Global Tidak Ramah Waktu – Event di tingkat global sering dimulai pukul 03.00 pagi, yang merepotkan bagi pemain di Indonesia.

Kesimpulan: Layak Dicoba, Tapi Siap-siap Tantangan “Pay to Win”

Secara keseluruhan, Last War Survival merupakan pilihan yang cocok bagi penggemar game kasual dengan dua mode permainan. Antarmuka portrait mode juga memudahkan pemain dalam mengembangkan kota dan meningkatkan kekuatan hero.

Namun, bagi mereka yang menginginkan pengalaman bermain yang seimbang tanpa harus mengeluarkan uang, game ini mungkin kurang ideal. Sistem “pay to win” yang dominan bisa membuat pemain gratisan kesulitan berkembang di level tinggi.

Bagi Anda yang mencari game zombie strategi dengan elemen pembangunan kota, Last War Survival tetap menjadi pilihan menarik—asal siap menghadapi tantangan persaingan ketat dengan pemain berbayar. 🚀

Dragon Quest III 2D-HD Remake: Klasik Legendaris dengan Sentuhan Modern yang Menawan

Dragon Quest III telah hadir dalam berbagai versi sejak pertama kali dirilis di Famicom, hingga kini mendapatkan pembaruan melalui Dragon Quest III 2D-HD Remake. Review kali ini akan berfokus pada pengalaman bermain di versi remake terbarunya.

Dari sisi cerita, Dragon Quest III 2D-HD Remake masih mempertahankan narasi klasiknya yang sederhana. Pemain berperan sebagai Hero yang melanjutkan perjalanan ayahnya untuk mengalahkan Iblis Agung bernama Baramos. Ceritanya baru terasa berkembang setelah mencapai pertengahan permainan, saat pemain harus mengumpulkan item penting. Meskipun kisah utama tetap sama, cutscene baru yang mengungkap kisah Ortega, ayah sang pahlawan, memberikan sentuhan emosional tambahan.

Visual 2D-HD menjadi sorotan utama remake ini, menghadirkan grafis memukau yang jauh lebih baik dibandingkan versi original 1988. Desainnya mengingatkan pada Octopath Traveler, namun cutscene-nya memiliki nuansa serupa dengan Eiyuden Chronicles: Hundred Heroes. Efek visual dari sihir dan kemampuan karakter juga tampil lebih menarik dan memukau.

Dragon Quest III 2D-HD Remake menghadirkan berbagai fitur quality of life seperti pointer quest, Auto-Save, dan opsi tingkat kesulitan yang lebih variatif. Mode Dracky Quest cocok untuk pemain yang ingin bermain dengan santai, sementara mode Draconian Quest menawarkan tantangan lebih berat.

Fitur klasik seperti sistem kepribadian dan job system masih dipertahankan, memungkinkan pemain menyesuaikan karakter dan strategi. Monster Arena menjadi tambahan baru yang seru, memungkinkan pemain mengumpulkan monster untuk bertarung di arena dan memperoleh hadiah besar.

Soundtrack yang diaransemen ulang tetap mempertahankan nuansa nostalgia, sedangkan fitur voice over pada beberapa cutscene memberikan pengalaman lebih hidup. Fitur Overworld yang dipertahankan juga memperkaya eksplorasi pemain, meski random encounter yang sering bisa sedikit mengganggu.

Kesimpulannya, Dragon Quest III 2D-HD Remake memberikan keseimbangan antara nostalgia dan modernitas. Dengan peningkatan visual, musik, serta berbagai fitur baru, remake ini sangat cocok untuk penggemar lama maupun pemain baru yang ingin merasakan keajaiban JRPG klasik dalam balutan grafis modern. Namun, elemen grinding yang berat mungkin menjadi tantangan bagi sebagian pemain.