Beberapa tahun lalu, saya berada di pesta LAN yang khas: banyak gamer, tetapi tidak ada konsensus tentang apa yang akan dimainkan. Setelah perdebatan singkat, seseorang menyarankan Path of Exile karena free of charge dan katanya mengingatkan pada Diablo II, favorit banyak orang. Kami mencobanya, namun kurva pembelajarannya yang terjal membuat kami menyerah setelah beberapa jam. Itu menjadi pertemuan pertama dan terakhir saya dengan game ini—sampai sekarang. Kini, dengan akses ke pra-rilis Path of Exile 2, saya mendapat kesempatan untuk menilai apakah sekuel ini mampu memikat saya. Versi akses awal mencakup lima dari total dua belas kelas yang direncanakan dan tiga dari enam babak cerita. Meski hanya setengah dari konten akhir, jumlah gameplay yang tersedia cukup mengesankan untuk ukuran rilis awal.
Cerita di Path of Exile 2 dimulai suram: Anda adalah bagian dari pasukan yang dikalahkan oleh monster, menyisakan Anda sendirian di kota yang menjadi pusat operasi. Dari sana, Anda menerima misi, berdagang, dan mulai menjelajahi dunia yang penuh korupsi dan kehancuran. Walau premisnya klise untuk genre ARPG, atmosfer gelapnya berhasil membangun ketegangan yang membuat pertarungan, terutama melawan bos, terasa sangat memuaskan. Pertarungan bos menjadi sorotan utama. Setiap area memiliki empat hingga lima bos yang bervariasi. Namun, masalah muncul dengan desain titik respawn.
Saya beberapa kali dikepung oleh musuh setelah respawn, menyebabkan kematian berulang yang membuat frustrasi. Meski ini mungkin diatasi di versi final, masalah ini memperlihatkan sisi kasar dari pengalaman akses awal. Tantangan di game ini konstan. Anda terus-menerus diuji untuk menyesuaikan strategi dan menggiling sumber daya. Sistem loot, meskipun menarik, terkadang terasa melelahkan karena musuh biasa jarang menjatuhkan item berguna. Sebagian besar perlengkapan penting hanya bisa didapat dari bos, menambah elemen pengulangan yang berat. Namun, salah satu peningkatan terbesar adalah sistem keterampilan berbasis permata.
Fleksibilitasnya memungkinkan saya menyesuaikan karakter secara unik. Pohon keterampilan yang besar juga membuka berbagai kemungkinan untuk membangun karakter hybrid. Secara visual, Path of Exile 2 mengesankan, meski beberapa area terlalu gelap. Di sisi lain, audio yang mendalam semakin memperkuat atmosfer. Apakah game ini layak dimainkan sekarang? Jika Anda penggemar berat ARPG, akses awal ini bisa menjadi pengalaman yang menarik.
Namun, dengan versi lengkap yang direncanakan gratis, menunggu rilis penuh tampaknya lebih masuk akal bagi kebanyakan pemain. Path of Exile 2 menjanjikan, tetapi masih membutuhkan perbaikan untuk mencapai potensi penuhnya.