DEFICIT: Game FPS Inovatif dengan Misi Spionase dan Alat Sehari-hari Sebagai Senjata!

Perish Studio dan ITEM42 baru saja memperkenalkan proyek terbaru mereka, sebuah game first-person shooter (FPS) berjudul DEFICIT. Game ini dirancang khusus untuk PC dengan konsep kampanye tunggal yang penuh tantangan, menawarkan pengalaman yang intens dan mendalam bagi para pemain.

Meski sudah tersedia di Steam, tanggal rilis resmi game ini masih belum diumumkan oleh pengembang. Hal ini menambah rasa penasaran bagi para penggemar yang sudah menantikan peluncurannya.

Dalam DEFICIT, pemain akan memerankan seorang freelancer yang bekerja sebagai agen spionase korporat. Misi utama mereka adalah mencuri perangkat canggih bernama Interpolator dari fasilitas penelitian misterius yang dikenal dengan nama Project Sidereal. Pemain akan menghadapi berbagai rintangan yang menantang, mulai dari petugas keamanan dan drone mekanik, hingga labirin Hadrian’s Wall, sebuah kompleks berteknologi tinggi yang sangat sulit ditembus. Untuk mencapai tujuan, pemain dapat memilih untuk bertarung secara langsung, menyusup diam-diam, atau bahkan memanfaatkan lingkungan sekitar untuk keuntungan taktis, menawarkan fleksibilitas dalam strategi permainan.

Salah satu fitur utama yang sangat menarik adalah kemampuan untuk membuka wormhole, yang memungkinkan pemain untuk menjelajahi realitas lain dan menambah dimensi eksplorasi baru dalam gameplay. Selain itu, pemain dapat memanfaatkan berbagai alat sehari-hari yang ditemukan di sekitar mereka sebagai senjata yang efektif. Alat-alat seperti palu, obeng, dan kaleng cat dapat digunakan untuk mengatasi rintangan atau menyerang musuh, memberikan kebebasan kreatif yang luar biasa dalam penyelesaian misi.

Dengan desain visual yang mendalam dan aksi yang intens, DEFICIT berpotensi menjadi game FPS yang sangat menarik dan menyegarkan di genre modern. Inovasi dalam gameplay serta pilihan strategi yang beragam menjadikan game ini layak ditunggu-tunggu oleh para penggemar FPS.

Dengan berbagai fitur unik dan gameplay yang menawarkan berbagai opsi, DEFICIT tak hanya sekadar permainan tembak-menembak biasa, tetapi juga sebuah pengalaman yang memungkinkan pemain untuk merasakan sensasi menjadi agen spionase dengan alat-alat yang tidak biasa dan pendekatan misi yang variatif.

Senua’s Saga: Hellblade II – Game Action Adventure yang Menyajikan Pengalaman Sinematik dan Mencekam

Belakangan ini, banyak game yang menonjolkan karakter perempuan tangguh sebagai protagonis utama, dan salah satu yang patut dicoba adalah Senua’s Saga: Hellblade II. Meskipun game ini mungkin belum terlalu dikenal di Indonesia karena hanya tersedia eksklusif di Xbox Series X|S dan PC, game ini bisa menjadi pilihan menarik yang layak dicoba pada 2025.

Hellblade II menyuguhkan pengalaman bermain yang berbeda dari kebanyakan game action-adventure lainnya, terutama dengan alur cerita yang linier. Dari awal hingga akhir permainan, kamu akan merasa seperti menonton film daripada bermain game. Selama pengalaman KINCIR memainkan game ini, atmosfer yang tercipta sangat kuat, hampir seperti menyaksikan petualangan Senua dalam menghadapi raksasa Illtauga sebagai antagonis utama. Visual yang dipertontonkan juga mendukung, dengan garis hitam di atas dan bawah layar mirip seperti tampilan bioskop.

Transisi antara adegan sinematik dan gameplay pun sangat mulus, hampir tak terasa perbedaannya. Satu-satunya cara untuk membedakan keduanya adalah dengan melihat respons Senua terhadap input gerakan dari controller.

Meskipun game ini bukanlah game open-world dan cenderung minim eksplorasi, hal tersebut justru memberikan daya tarik tersendiri. Setelah mencapai checkpoint tertentu, pemain tidak bisa kembali lagi, yang menambah kesan linier pada permainan. Setiap bagian cerita membawa Senua ke lokasi baru, sehingga pemain terfokus untuk melanjutkan alur cerita tanpa gangguan side quest. Bahkan, di paruh pertama permainan, KINCIR baru sadar bahwa game ini menyimpan collectibles yang tersebar di sepanjang permainan.

Sistem pertarungan dalam Hellblade II cukup sederhana dan mudah dipahami. Terdapat serangan ringan dan berat, serta mekanik dodge dan parry yang dapat digunakan dengan timing yang tepat. Senua juga memiliki kekuatan spesial bernama “Focus” yang memperlambat waktu, memudahkanmu dalam menyerang atau menghindari serangan musuh.

Dari segi visual, game ini tampil memukau, apalagi jika dimainkan dengan HDR untuk kualitas gambar yang tajam. Detil karakter-karakternya sangat mendalam, bahkan hingga ke aspek terkecil seperti gusi dan gigi yang sangat realistis. Mimik wajah dan gerakan tubuh karakter juga terbilang luar biasa berkat teknologi motion capture.

Namun, hal yang paling mencolok dan patut diacungi jempol adalah kualitas sound-nya. Meskipun bukan game horor, suasana mencekam berhasil dibangun lewat audio yang luar biasa. Suara-suara yang terdengar dalam kepala Senua berhasil membuat bulu kuduk berdiri, dengan suara yang menyemangati atau malah menambah tekanan mental yang bisa menggugah rasa takut, bahkan tanpa kehadiran elemen visual yang mengintimidasi.