https://ionlinebazaar.com

Suicide Squad: Mantan CEO Warner Bros Games Diduga Jadi Penyebab Kekacauan Proyek!

Mantan CEO Warner Bros Games, David Haddad, kini menjadi sorotan setelah laporan yang menyebutkan bahwa dirinya berperan besar dalam kegagalan game Suicide Squad: Kill the Justice League. Game ini, yang dikembangkan oleh Rocksteady, mendapat sambutan negatif setelah dirilis, meskipun awalnya diharapkan bisa meraih kesuksesan besar di pasaran. Namun, kabar buruk ini tidak hanya berdampak pada game tersebut, tetapi juga pada berbagai proyek lainnya yang ada di bawah naungan Warner Bros Games.

Laporan yang disampaikan oleh Bloomberg mengungkapkan bahwa David Haddad menginvestasikan jumlah yang sangat besar untuk mendanai pengembangan Suicide Squad: Kill the Justice League. Keyakinannya bahwa game ini akan menjadi hits dan menghasilkan miliaran dolar ternyata tidak sesuai harapan. Bahkan, hal ini berujung pada kerugian finansial besar bagi Warner Bros, yang akhirnya membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk melakukan perbaikan.

Selama masa kepemimpinan Haddad, beberapa masalah besar muncul. Salah satunya adalah kurangnya visi yang jelas dalam arah pengembangan produk. Hal ini menyebabkan ketidakharmonisan di dalam tim, reorganisasi staf yang menghabiskan banyak waktu, serta kehilangan beberapa karyawan kunci. Beberapa keputusan manajerial yang kurang tepat, termasuk membelanjakan ratusan juta dolar untuk proyek yang tidak membuahkan hasil, turut memperburuk situasi.

Salah satu kontroversi utama terkait dengan Suicide Squad: Kill the Justice League adalah keputusan untuk mengubah genre game tersebut. Tim Rocksteady, yang sebelumnya dikenal dengan keberhasilannya dalam menciptakan game-game single-player yang mendalam seperti Batman: Arkham Series, harus mengalihkan fokus mereka untuk mengembangkan game multiplayer shooter. Keputusan ini menimbulkan ketidakpuasan di kalangan pengembang, yang puncaknya membuat dua tokoh kunci, Jamie Walker dan Sefton Hill, keluar untuk mendirikan studio mereka sendiri. Namun, meskipun ada perbedaan pendapat, Haddad tetap mendesak agar game tersebut menjadi live service, yang pada akhirnya justru membuat proses pengembangan menjadi lebih berantakan.

Tak hanya itu, banyak staf di Warner Bros Games mengungkapkan bahwa David Haddad tidak pernah terlibat langsung dalam budaya video game itu sendiri. Beberapa rekan kerjanya bahkan menyebutnya sebagai seorang eksekutif yang tidak terlihat pernah menghabiskan waktu untuk bermain game, membuatnya sulit untuk berdiskusi tentang produk-produk video game yang mereka kembangkan. Keputusan-keputusan yang diambil pun terkesan lambat dan sering kali membuat tim merasa tidak pasti mengenai arah proyek mereka.

Kegagalan ini tidak hanya memengaruhi Suicide Squad, tetapi juga proyek lainnya seperti Multiversus, yang juga mendapat kritik keras dari pemain. Semua ini menunjukkan bahwa kepemimpinan yang kurang paham tentang industri video game dapat berisiko besar bagi perkembangan perusahaan dan produk yang mereka buat.

Dari berbagai permasalahan yang timbul, jelas bahwa peran seorang pemimpin yang memahami dan terlibat langsung dalam dunia yang mereka pimpin sangat penting. Kini, Warner Bros Games harus berbenah untuk memperbaiki citra dan produk mereka yang terdampak oleh keputusan-keputusan yang diambil selama masa kepemimpinan David Haddad.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *