Terbaru! Ikuti Langkah Instalasi Downhill Domination PPSSPP 200MB untuk Android & iOS

Game klasik era PlayStation 2 (PS2) yang masih digemari hingga kini, Downhill Domination, akhirnya bisa dimainkan di perangkat mobile Android dan iOS. Bagi para penggemar game balap sepeda ekstrem ini, kini ada cara mudah untuk merasakan sensasi balap menantang tersebut di ponsel pintar. Melalui aplikasi PPSSPP, kamu bisa mengunduh dan memainkan Downhill Domination dengan ukuran file sekitar 200MB di perangkat mobile.

Mengenal Downhill Domination: Game Legendaris PS2

Downhill Domination adalah game balap sepeda yang pertama kali dirilis untuk PlayStation 2 pada tahun 2003. Dalam game ini, pemain dapat memilih karakter dan menempuh berbagai medan balapan yang menantang, dari pegunungan hingga hutan belantara. Ada beberapa mode permainan yang bisa dipilih, termasuk mode single player dan multiplayer yang memungkinkan pemain bersaing dengan teman-teman. Selain itu, pemain juga bisa menyesuaikan pengaturan permainan sesuai keinginan, seperti tingkat kesulitan dan pengaturan item.

Meski sudah cukup lama sejak perilisannya, Downhill Domination tetap memiliki tempat di hati para penggemarnya. Dengan gameplay yang cepat, penuh aksi, dan menantang, game ini sukses menjadi favorit banyak orang. Kini, bagi yang ingin bernostalgia dengan game legendaris ini, tersedia cara untuk memainkannya di perangkat Android dan iOS melalui emulator PPSSPP.

PPSSPP: Emulator Game PlayStation di Perangkat Mobile

PPSSPP (PlayStation Portable Simulator Suitable for Playing Portably) adalah emulator yang memungkinkan kamu memainkan game PlayStation Portable (PSP) dan PS2 di berbagai perangkat, seperti Windows, macOS, Linux, iOS, dan Android. Aplikasi PPSSPP ini dapat diunduh secara gratis dan menawarkan pengalaman bermain game PlayStation langsung di ponsel pintar tanpa perlu perangkat konsol.

Setelah mengunduh dan menginstal PPSSPP, kamu dapat mulai memainkan game PS2 favorit, termasuk Downhill Domination. Berikut adalah langkah-langkah lengkap untuk mengunduh dan menginstal game ini di perangkat Android atau iOS.

Langkah-langkah Mengunduh PPSSPP dan Downhill Domination

  1. Mengunduh PPSSPP di Android atau iOS:
    • Kunjungi Google Play Store jika menggunakan Android, atau App Store jika menggunakan iOS.
    • Cari aplikasi PPSSPP dan unduh secara gratis.
    • Setelah terunduh, install aplikasi tersebut di perangkatmu.
  2. Mengunduh dan Menginstal Downhill Domination:
    • Cari file ISO/CSO Downhill Domination (200MB) di browser perangkatmu. Kamu bisa menggunakan kata kunci “Downhill Domination ISO 200MB” untuk menemukan file yang tepat.
    • Pilih situs download yang tepercaya dan unduh file ISO/CSO tersebut.
    • Jika file yang diunduh dalam format ZIP atau RAR, gunakan aplikasi seperti ZArchiver atau RAR Extractor untuk mengekstraknya.
    • Buka aplikasi PPSSPP, pilih menu Games, dan cari folder tempat file ISO/CSO tersebut disimpan.
    • Klik file tersebut dan langsung mulai bermain!

Rekomendasi Setting PPSSPP Agar Permainan Lancar Tanpa Lag

Agar pengalaman bermain Downhill Domination semakin lancar tanpa hambatan, ada beberapa pengaturan yang bisa kamu sesuaikan di aplikasi PPSSPP:

  • Graphics Settings:
    • Backend: Vulkan atau OpenGL
    • Mode Rendering: Buffered Rendering
    • Frameskipping: Off
    • Postprocessing Shader: Off
  • System Settings:
    • Fast Memory: ON
    • I/O on Thread: ON
    • Change CPU Clock: 60 MHz atau 90 MHz
  • Audio Settings:
    • Enable Sound: ON
    • Low Latency: ON

Pengaturan ini akan membantu kamu menikmati permainan dengan lebih mulus, bahkan jika perangkatmu tidak memiliki spesifikasi tinggi.

Nikmati Sensasi Balap Sepeda Ekstrem di Ponselmu!

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kini kamu bisa menikmati game klasik Downhill Domination kapan saja dan di mana saja. Jangan lewatkan keseruan balapan sepeda di berbagai medan ekstrem ini hanya dengan menggunakan ponselmu. Dengan PPSSPP, nostalgia game PS2 kini semakin mudah diakses oleh semua kalangan. Selamat mencoba, dan nikmati sensasi balap sepeda yang penuh aksi ini langsung di genggaman tanganmu!

Kehebohan Drip Marketing Castorice, Resmi Diumumkan untuk Honkai Star Rail

Petualangan para Trailblazer di dunia Amphoreus kembali menarik perhatian dengan kedatangan karakter baru yang dinanti-nantikan. Kali ini, HoYoverse memperkenalkan Castorice, karakter yang diumumkan melalui drip marketing sebagai bagian dari update mendatang di Honkai Star Rail. Pengumuman ini tentunya menambah semangat para pemain yang sudah tidak sabar menantikan karakter baru yang siap menghadirkan pengalaman bermain yang lebih seru.

Siapa Castorice?

Bagi pemain yang telah mengikuti perjalanan Trailblazer di Amphoreus, nama Castorice pasti sudah terdengar cukup familiar. Castorice merupakan sosok misterius yang muncul dalam beberapa bab cerita sebelumnya, menemani karakter seperti Dan Heng dalam beberapa misi. Kali ini, setelah lama dinantikan, ia akhirnya menjadi karakter playable yang dapat dikendalikan oleh para pemain, membawa cerita dan kekuatan baru yang menyegarkan.

Sebagai “Pelayan Kematian”, Castorice memiliki latar belakang yang sangat misterius dan penuh rahasia. Ia berasal dari Aidonia, sebuah wilayah yang selalu diselimuti salju abadi dan penuh dengan kisah kelam tentang kehidupan dan kematian. Karakter ini merupakan Chrysos Heir, pewaris dari River of Souls, yang sedang dalam pencarian Coreflame “Kematian”. Kekuatan legendaris ini berasal dari Titan Thanatos, entitas yang sangat kuat dan terkait dengan kematian itu sendiri.

Castorice, Karakter dengan Kemampuan Unik

Berbeda dari karakter lainnya, Castorice diperkirakan akan hadir dengan kemampuan unik yang berkaitan erat dengan tema kematian dan pengendalian. Sebagai karakter dengan elemen Quantum dan jalur Remembrance, Castorice memiliki kemampuan untuk mengendalikan musuh, menciptakan crowd control yang mematikan dan memberi para pemain keuntungan dalam berbagai pertempuran. Hal ini menjadikannya karakter yang tidak hanya menarik dari segi cerita, tetapi juga berpotensi menjadi pilihan strategis dalam pertarungan.

Kekuatan yang Membawa Kematian

Dalam perannya sebagai pengurus jenazah di Okhema dan algojo bagi Aglaea, Castorice tidak hanya berperan sebagai karakter misterius, namun juga seorang pembawa kehancuran. Kekuatan yang ia miliki bisa membawa musuh pada kehancuran tanpa ampun. Keterampilannya dalam menghadapi berbagai ancaman menjadikannya sosok yang sangat dihormati dan ditakuti. Kini, setelah mengungkapkan keberadaannya sebagai karakter playable, para pemain di Honkai Star Rail tentu sangat penasaran dengan bagaimana karakter ini akan berperan dalam pertarungan serta bagaimana kisahnya akan berkembang lebih lanjut.

Kapan Castorice Akan Hadir?

Dari pengumuman resmi yang telah disampaikan, Castorice diperkirakan akan hadir pada update Honkai Star Rail versi 3.2 mendatang. Walaupun detail lebih lanjut mengenai karakter lainnya dalam update ini belum diumumkan, kehadiran Castorice saja sudah cukup untuk membuat para penggemar semakin tidak sabar.

Dengan kekuatan mengerikan yang dimiliki oleh Castorice, serta cerita yang sarat dengan misteri dan intrik, karakter ini diprediksi akan menjadi salah satu karakter paling menonjol di update mendatang. Para pemain pasti sudah tidak sabar menantikan kesempatan untuk mengendalikan Castorice dan melihat bagaimana ia akan mempengaruhi meta pertempuran di Honkai Star Rail.

Tidak hanya menjadi pusat perhatian karena kemampuan bertarungnya, Castorice juga membawa aura misterius yang membuat kisahnya semakin menarik untuk diikuti. Apakah ia akan menjadi karakter yang mendominasi dalam tim? Atau justru berperan dalam membuka jalan baru dalam cerita Honkai Star Rail? Hanya waktu yang akan menjawab, namun yang pasti, kedatangannya sudah dinanti-nantikan oleh seluruh pemain.

Suicide Squad: Mantan CEO Warner Bros Games Diduga Jadi Penyebab Kekacauan Proyek!

Mantan CEO Warner Bros Games, David Haddad, kini menjadi sorotan setelah laporan yang menyebutkan bahwa dirinya berperan besar dalam kegagalan game Suicide Squad: Kill the Justice League. Game ini, yang dikembangkan oleh Rocksteady, mendapat sambutan negatif setelah dirilis, meskipun awalnya diharapkan bisa meraih kesuksesan besar di pasaran. Namun, kabar buruk ini tidak hanya berdampak pada game tersebut, tetapi juga pada berbagai proyek lainnya yang ada di bawah naungan Warner Bros Games.

Laporan yang disampaikan oleh Bloomberg mengungkapkan bahwa David Haddad menginvestasikan jumlah yang sangat besar untuk mendanai pengembangan Suicide Squad: Kill the Justice League. Keyakinannya bahwa game ini akan menjadi hits dan menghasilkan miliaran dolar ternyata tidak sesuai harapan. Bahkan, hal ini berujung pada kerugian finansial besar bagi Warner Bros, yang akhirnya membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk melakukan perbaikan.

Selama masa kepemimpinan Haddad, beberapa masalah besar muncul. Salah satunya adalah kurangnya visi yang jelas dalam arah pengembangan produk. Hal ini menyebabkan ketidakharmonisan di dalam tim, reorganisasi staf yang menghabiskan banyak waktu, serta kehilangan beberapa karyawan kunci. Beberapa keputusan manajerial yang kurang tepat, termasuk membelanjakan ratusan juta dolar untuk proyek yang tidak membuahkan hasil, turut memperburuk situasi.

Salah satu kontroversi utama terkait dengan Suicide Squad: Kill the Justice League adalah keputusan untuk mengubah genre game tersebut. Tim Rocksteady, yang sebelumnya dikenal dengan keberhasilannya dalam menciptakan game-game single-player yang mendalam seperti Batman: Arkham Series, harus mengalihkan fokus mereka untuk mengembangkan game multiplayer shooter. Keputusan ini menimbulkan ketidakpuasan di kalangan pengembang, yang puncaknya membuat dua tokoh kunci, Jamie Walker dan Sefton Hill, keluar untuk mendirikan studio mereka sendiri. Namun, meskipun ada perbedaan pendapat, Haddad tetap mendesak agar game tersebut menjadi live service, yang pada akhirnya justru membuat proses pengembangan menjadi lebih berantakan.

Tak hanya itu, banyak staf di Warner Bros Games mengungkapkan bahwa David Haddad tidak pernah terlibat langsung dalam budaya video game itu sendiri. Beberapa rekan kerjanya bahkan menyebutnya sebagai seorang eksekutif yang tidak terlihat pernah menghabiskan waktu untuk bermain game, membuatnya sulit untuk berdiskusi tentang produk-produk video game yang mereka kembangkan. Keputusan-keputusan yang diambil pun terkesan lambat dan sering kali membuat tim merasa tidak pasti mengenai arah proyek mereka.

Kegagalan ini tidak hanya memengaruhi Suicide Squad, tetapi juga proyek lainnya seperti Multiversus, yang juga mendapat kritik keras dari pemain. Semua ini menunjukkan bahwa kepemimpinan yang kurang paham tentang industri video game dapat berisiko besar bagi perkembangan perusahaan dan produk yang mereka buat.

Dari berbagai permasalahan yang timbul, jelas bahwa peran seorang pemimpin yang memahami dan terlibat langsung dalam dunia yang mereka pimpin sangat penting. Kini, Warner Bros Games harus berbenah untuk memperbaiki citra dan produk mereka yang terdampak oleh keputusan-keputusan yang diambil selama masa kepemimpinan David Haddad.

Mengulas Tales of Graces F Remastered: JRPG Ikonik yang Bikin Rindu Masa Lalu

Meski dunia game saat ini dipenuhi dengan rilisan JRPG baru yang mengesankan, Bandai Namco Games mengajak para pemain untuk menengok kembali ke salah satu judul klasik mereka, yaitu Tales of Graces F, yang kini hadir dalam versi remastered untuk konsol modern dan PC. Bagi para penggemar setia JRPG, ini adalah kesempatan yang langka untuk menikmati kembali salah satu game yang sempat menjadi favorit. Namun, apakah versi remastered ini cukup memikat para gamer di tahun 2025?

Sebelum masuk lebih dalam, mari kita bahas sedikit tentang cerita yang mendasari game ini. Protagonis utama, Asbel Lhant, adalah seorang pemuda yang tumbuh di wilayah Lhant. Kehidupan biasa bersama adiknya, Hubert, dan sahabat masa kecilnya, Cheria, berubah drastis ketika Asbel bertemu dengan seorang gadis misterius bernama Sophie, yang kehilangan ingatan. Pertemuan mereka kemudian membawa Asbel dan kawan-kawan terlibat dalam pertemuan tak terduga dengan Richard, putra mahkota dari Kerajaan Windor. Seiring berjalannya waktu, persahabatan mereka terjalin erat, namun konflik dan intrik politik mengarah pada perubahan besar yang akan mempengaruhi takdir mereka semua.

Poin utama yang membuat Tales of Graces F Remastered menarik adalah combat-nya. Dengan sistem yang mudah dipelajari namun menantang untuk dikuasai, game ini menawarkan pengalaman real-time battle yang mendalam. Penggunaan combo antara berbagai karakter membuat pertempuran terasa hidup dan seru. Fitur semi-auto atau auto untuk yang lebih suka permainan santai memang ada, namun bisa mengurangi esensi keseruan pertarungan, yang sejatinya bergantung pada kemampuan pemain dalam melancarkan serangkaian combo yang memukau.

Selain itu, sistem Title dalam game ini memberikan nuansa yang berbeda. Berbeda dengan sistem EXP untuk peningkatan level karakter, Title dapat dinaikkan dengan menggunakan SP dan membuka berbagai kemampuan baru, termasuk Arte yang merupakan serangan spesial yang bisa diakses oleh para karakter. Tidak hanya menambah variasi dalam pertarungan, tetapi juga memberi rasa pencapaian lebih bagi para pemain yang menyukai tantangan.

Berpindah ke sisi eksplorasi, game ini menawarkan dunia yang relatif linear dengan sedikit ruang untuk eksplorasi bebas, yang lebih cocok bagi pemain yang tidak terlalu suka menyelami setiap sudut dunia virtual. Kelemahan yang cukup mencolok adalah tidak adanya fitur fast travel, yang membuat perjalanan antar wilayah terasa sedikit merepotkan, meski quest marker yang disematkan dalam versi remastered memberikan bantuan besar bagi pemain untuk tidak tersesat.

Dari segi grafis, meski remastered, game ini tetap terasa agak ketinggalan zaman mengingat Tales of Graces F pertama kali dirilis pada 2010. Namun, tampilan karakter dan animasi dalam battle scenes terlihat lebih halus dan modern. Dengan kualitas grafis yang diperbarui, cutscene anime dan skit yang ada tetap tampil memikat, meski tidak semewah game JRPG masa kini.

Tidak hanya visual, aspek soundtrack juga hadir dengan kualitas yang masih memukau. Lagu-lagu latar yang khas JRPG klasik membawa nostalgia bagi para penggemar game Jepang. Dari kota Lhant yang damai hingga musik penuh ketegangan dalam pertempuran, semua berhasil menciptakan atmosfer yang tepat untuk mendalami cerita.

Kesimpulannya, Tales of Graces F Remastered adalah harta karun bagi penggemar JRPG yang ingin merasakan nostalgia sambil menikmati sentuhan modern. Dengan beberapa fitur quality of life yang disempurnakan, meski grafisnya masih kalah dengan game yang lebih baru, game ini tetap menawarkan pengalaman bermain yang menyenangkan dan seru. Bagi kamu yang mencari game dengan chibi anime style atau lebih menyukai game JRPG dengan alur cerita mendalam dan combat yang dinamis, Tales of Graces F Remastered layak untuk dicoba.

Apakah kamu penggemar seri Tales? Atau apakah kamu lebih suka dengan Tales of Arise yang lebih baru? Bagikan pendapatmu di kolom komentar, ya!

Serupa dengan Iklan? Ulasan Lengkap Last War Survival Game

Jakarta – Last War Survival adalah game mobile bertema strategi bertahan hidup melawan zombie yang sukses menarik perhatian para gamer. Dengan konsep permainan taktis dan mode pembangunan kota, game ini menawarkan pengalaman bermain yang seru meski tetap memiliki beberapa kelemahan.

Bagi yang sering menonton video di YouTube atau menggunakan aplikasi gratisan, pasti sudah tidak asing dengan iklan Last War Survival. Menariknya, gameplay dalam iklan ternyata cukup sesuai dengan permainan aslinya, meski dalam level tertentu, game ini bisa terasa repetitif dan membosankan.

Sukses Besar, Masuk 10 Besar Game Berpenghasilan Tertinggi 2024

Berkat popularitasnya, Last War Survival berhasil menjadi salah satu game strategi terlaris di Google Play Store. Tak hanya itu, menurut laporan dari AppMagic, game ini masuk dalam 10 besar game dengan pendapatan tertinggi sepanjang 2024, mengantongi pendapatan sekitar $1,15 miliar atau Rp 18,7 triliun.

Berikut daftar game mobile dengan pendapatan tertinggi 2024:

  1. Honor of Kings
  2. Monopoly Go
  3. Royal Match
  4. Roblox
  5. PUBG Mobile
  6. Last War Survival
  7. Candy Crush Saga

Peringkat tersebut menempatkan Last War Survival di bawah PUBG Mobile, menjadikannya salah satu game zombie strategi dengan pendapatan tertinggi di dunia.

Gameplay: Bertahan Hidup dari Serangan Zombie

Last War Survival mengusung kisah dunia yang dipenuhi wabah zombie, di mana pemain harus bertahan dengan menggunakan berbagai unit seperti tentara, tank, dan pesawat tempur.

“Sebagai penyintas, tujuan utama Anda adalah melindungi kemanusiaan dan bertahan hidup. Hadapi tantangan serangan zombie, berpikir strategis, dan ambil keputusan cepat untuk selamat,” tulis First Fun, developer game ini.

Pada tahap awal, permainan menyajikan pengalaman mirip dengan iklannya, di mana pemain hanya perlu menggeser layar ke kiri dan kanan untuk menambah jumlah pasukan atau memperkuat kekuatan mereka.

Seiring meningkatnya level, pemain akan menghadapi zombie berukuran besar dan memperoleh berbagai item serta fragmen hero. Tidak hanya melawan zombie, pemain juga harus membangun kota pertahanan, mengumpulkan sumber daya seperti makanan, koin, besi, dan mithril, serta merekrut hero baru.

Terdapat tiga jenis hero utama dalam permainan ini:

  • UR (Ultra Rare): Hero terkuat dengan warna kuning.
  • SSR (Super Super Rare): Hero spesial dengan kekuatan tinggi.
  • SR (Super Rare): Hero dengan kekuatan standar.

Selain itu, terdapat hero berbayar seperti Kimberly, yang bisa dibeli seharga Rp 16.500 di awal permainan dan memiliki kemampuan overpowered (OP).

Pemain juga bisa berpartisipasi dalam “Operasi Elang”, sebuah mini game yang menyerupai gameplay iklan, sehingga menawarkan pengalaman bermain yang lebih bervariasi.

Kelebihan dan Kekurangan Last War Survival

Kelebihan:

✅ Grafis Memukau & Ringan – Game ini hanya memerlukan 1,1 GB di Android dan 1,7 GB di iOS, sehingga bisa dimainkan di berbagai perangkat tanpa mengorbankan kualitas visual.

✅ Dua Mode Permainan – Pemain bisa menikmati mini game mirip iklan serta mode utama strategi pembangunan kota dan peningkatan hero.

✅ Senjata Beragam & Dapat Di-upgrade – Pemain dapat meng-upgrade senjata dan unit pasukan, sehingga permainan tetap terasa menarik.

✅ Banyak Event Menarik – Developer sering menghadirkan event dengan hadiah menggiurkan, sehingga memberikan tantangan tambahan bagi pemain.

Kekurangan:

❌ Cenderung “Pay to Win” – 65% pengalaman bermain dalam game ini bergantung pada pembelian dalam aplikasi (in-app purchase). Pemain yang membayar akan memiliki hero lebih kuat dan membangun kota lebih cepat.

❌ Ketimpangan Aliansi – Pemain gratisan kerap kesulitan bersaing dengan aliansi yang berisi pemain berbayar.

❌ Leveling Sulit di Level Tinggi – Setelah hero mencapai level 100, XP menjadi sulit dikumpulkan, sehingga progres terasa lambat.

❌ Event Global Tidak Ramah Waktu – Event di tingkat global sering dimulai pukul 03.00 pagi, yang merepotkan bagi pemain di Indonesia.

Kesimpulan: Layak Dicoba, Tapi Siap-siap Tantangan “Pay to Win”

Secara keseluruhan, Last War Survival merupakan pilihan yang cocok bagi penggemar game kasual dengan dua mode permainan. Antarmuka portrait mode juga memudahkan pemain dalam mengembangkan kota dan meningkatkan kekuatan hero.

Namun, bagi mereka yang menginginkan pengalaman bermain yang seimbang tanpa harus mengeluarkan uang, game ini mungkin kurang ideal. Sistem “pay to win” yang dominan bisa membuat pemain gratisan kesulitan berkembang di level tinggi.

Bagi Anda yang mencari game zombie strategi dengan elemen pembangunan kota, Last War Survival tetap menjadi pilihan menarik—asal siap menghadapi tantangan persaingan ketat dengan pemain berbayar. 🚀

Review “Tekken 8”: Layak Jadi Game Fighting Terbaik?

Bandai Namco Entertainment akhirnya merilis Tekken 8, game fighting terbaru yang kini tersedia di PC, PlayStation 5 (PS5), dan Xbox Series X/S. Sebagai penerus dari Tekken 7 (2015), game ini mendapatkan respons positif dari para kritikus, bahkan masuk dalam jajaran game terbaik yang dirilis pada 2024.

Di situs agregator OpenCritic, Tekken 8 meraih skor 90/100 berdasarkan 88 ulasan dari berbagai media game. Sebanyak 98 persen kritikus menyarankan para gamer untuk mencoba game ini. Angka tersebut menempatkan Tekken 8 sejajar dengan game ternama lain seperti The Last of Us Part II Remastered dan Like a Dragon: Infinite Wealth, yang juga meraih skor 90/100. Menariknya, Tekken 8 bahkan mendapat nilai lebih tinggi dibandingkan pendahulunya, Tekken 7, yang hanya memperoleh 82/100 dari 131 ulasan dan mendapat rekomendasi dari 83 persen kritikus.

Ulasan Positif: Mode Cerita Hingga Gameplay yang Lebih Dalam

Salah satu ulasan paling menonjol datang dari Eurogamer, yang memberikan skor 5/5. Pengulas Lewis Parker menilai Tekken 8 sebagai lompatan besar dibandingkan pendahulunya. Salah satu faktor utamanya adalah kehadiran mode khusus yang mengajarkan pemain berbagai jurus dan kombo, sesuatu yang absen dalam game-game sebelumnya.

Parker juga memuji mode cerita yang dikemas dengan baik dan didukung oleh akting suara berkualitas tinggi. Untuk pemain yang mungkin lupa dengan alur cerita dari seri sebelumnya, Tekken 8 menyediakan fitur rekap narasi, sehingga mereka dapat memahami latar belakang karakter dan konflik yang terjadi.

Selain Eurogamer, GamesRadar+ juga memberikan skor 5/5, menyebutkan bahwa Tekken 8 adalah entri terbaik dalam sejarah franchise ini. Pengulas Oscar Taylor-Kent menyoroti visual yang luar biasa berkat penggunaan Unreal Engine 5, sistem kontrol baru yang lebih sederhana, serta tersedianya 32 karakter dengan gaya bermain unik.

Namun, berbeda dengan Eurogamer, GamesRadar+ justru mengkritik mode cerita Tekken 8, yang dianggap tidak mengalami perkembangan signifikan dan lebih terasa sebagai pengenalan untuk game selanjutnya.

Kritik terhadap Sistem Kontrol dan Kompleksitas Gameplay

Meski secara keseluruhan mendapat ulasan positif, Tekken 8 tetap memiliki beberapa kekurangan. Salah satu yang menjadi sorotan adalah sistem kontrol baru, yang memungkinkan pemain melancarkan kombo dengan satu tombol, mirip dengan mekanisme yang digunakan di Street Fighter 6.

Namun, Lewis Parker dari Eurogamer merasa bahwa mekanisme ini justru kurang optimal di Tekken 8, mengingat karakter dalam game ini memiliki banyak jurus yang seharusnya dieksekusi secara manual agar lebih maksimal.

Di sisi lain, Stevivor, salah satu media game yang memberikan skor lebih rendah (7/10), juga mengkritik beberapa aspek dalam game ini. Pengulas Steve Wright menyoroti transisi cutscene ke gameplay yang terasa kurang mulus, serta dialog karakter yang dinilai kurang alami karena penggunaan bahasa yang beragam—mulai dari Jepang, Inggris, Jerman, hingga Prancis—namun setiap karakter tetap dapat memahami satu sama lain tanpa kendala.

Selain itu, mekanisme pemulihan darah (hit points/HP) yang kurang dijelaskan dengan baik juga menjadi sumber frustrasi bagi beberapa pemain, terutama saat bertarung dalam mode kompetitif.

Rangkuman Skor Tekken 8 dari Berbagai Media

Berikut adalah skor ulasan yang diberikan oleh beberapa media game ternama terhadap Tekken 8:

  • Eurogamer – 5/5 ⭐⭐⭐⭐⭐ (Mode tutorial dan mode cerita mendapat pujian, tetapi sistem kontrol baru dikritik)
  • GamesRadar+ – 5/5 ⭐⭐⭐⭐⭐ (Visual memukau, banyak karakter, tetapi mode cerita dianggap kurang berkembang)
  • VGC – 5/5 ⭐⭐⭐⭐⭐ (Banyak mode singleplayer dan multiplayer, visual fantastis, tetapi mode cerita terlalu singkat)
  • VideoGamer – 10/10 ⭐⭐⭐⭐⭐ (Mode online sempurna, mode cerita kuat, tetapi kustomisasi karakter masih terbatas)
  • VG247 – 5/5 ⭐⭐⭐⭐⭐ (Gameplay luar biasa, banyak karakter menarik, mode singleplayer sangat memuaskan)
  • IGN – 9/10 ⭐⭐⭐⭐⭐ (Mode singleplayer seru, mode online stabil, tetapi transisi cutscene ke gameplay terasa aneh)
  • Wccftech – 9/10 ⭐⭐⭐⭐⭐ (Grafik impresif, banyak karakter, tetapi mode online masih mengalami sedikit lag)
  • Push Square – 9/10 ⭐⭐⭐⭐⭐ (Gameplay memuaskan, musik bagus, tetapi tidak ada mode Team Battle)
  • Siliconera – 9/10 ⭐⭐⭐⭐⭐ (Karakter beragam, gameplay solid, tetapi kompleksitas tinggi bisa membuat pemain kewalahan)
  • Stevivor – 7/10 ⭐⭐⭐⭐ (Visual luar biasa, tetapi mekanisme gameplay kurang dijelaskan secara mendalam)

Kesimpulan: Salah Satu Game Fighting Terbaik 2024

Secara keseluruhan, Tekken 8 berhasil memenuhi ekspektasi para penggemar dengan berbagai peningkatan dari seri sebelumnya. Visual yang mengagumkan, mode tutorial yang membantu pemain baru, serta daftar karakter yang beragam menjadi nilai jual utama game ini.

Meskipun ada beberapa kritik, seperti sistem kontrol baru yang kurang fleksibel dan mode cerita yang dinilai masih bisa lebih baik, Tekken 8 tetap menjadi salah satu game fighting terbaik yang dirilis pada 2024.

Bagi yang ingin merasakan pertarungan sengit dalam dunia Tekken, game ini sudah bisa dimainkan di PC, PlayStation 5, dan Xbox Series X/S.